Serpihan Sejarah PMII Probolinggo, Ada apa dengan PMII ?

          Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jama’ah.
Sekilas Sejarah PMII Probolinggo
            Secara historis, PMII lahir sebagai respon terhadap gejolak politik yang menuntut lahirnya organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi dengan NU (Nahdlatul Ulama). Kondisi sosial politik pada saat itu sungguh tidak menguntungkan terhadap kader-kader muda NU yang tersebar di tiap-tiap Perguruan Tinggi di Nusantara. Pasalnya HMI yang kala itu menjadi ruang aspirasi mahasiswa sudah mulai dekat dengan penguasa. Independensi HMI sebagai gerakan mahasiswa telah hilang karena faktor pengaruh politik.
      PMII berdiri tanggal 17 April 1960 dengan latar belakang situasi politik tahun 1960-an yang mengharuskan mahasiswa turut andil dalam mewarnai kehidupan sosial politik di Indonesia. Pendirian PMII dimotori oleh kalangan muda NU (meskipun di kemudian hari dengan dicetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juni 1972, PMII menyatakan sikap independen dari lembaga NU). Di antara pendirinya adalah Mahbub Djunaidi dan Subhan ZE (seorang Jurnalis sekaligus politikus legendaris).

       Pun demikian, kelahiran PMII di Probolinggo juga tidak lepas dari penagruh sosial politik yang mendesak lahirnya organisasi kemahasiswaan yang dikomandani anak-anak muda NU di Probolinggo. Lalu sampailah PMII di Probolinggo, daerah yang akrab dipanggil kota mangga ini PMII lahir sekitar tahun 1993. Hal ini bermula dari kelompok-kelompok kajian di Kampus. Embrio-embrio gerakan mahasiswa yang sadar akan dirinya dan sadar akan penataan, terus bergerak meretas kebekuan. Hingga sekitar tahun 1996 PMII tampil dengan kepengurusan cabang penuh.

       Saat ini, PMII Probolinggo telah menapaki usia sekitar 21 tahun lebih. Tiga Belas generasi  kepemimpinan dalam kepengurusan cabang telah dilewati. Tentu diusianya yang belia ini, perlu terus dipacu untuk dikristalisasi dengan nilai-nilai, visi dan tujuan PMII secara utuh dan holistik. Sebab, masih banyak yang perlu dan harus dibenahi dan dievaluasi untuk keutuhan PMII dalam ruang kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Usia tersebut juga patut dijadikan tolok ukur untuk dicermati dan dibandingkan dari setiap generasi-kegenerasi. Baik menyangkut kelemahan yang butuh terus dibenahi, maupun kemajunan yang perlu terus ditingkatkan.

        Pola kaderisasi merupakan problem utama yang perlu dibenahi. Sebab pendidikan kaderisasi akan menjadi roh atau kekuatan organisasi di masa kini dan yang akan datang. Formulasi kaderisasi ideal perlu terus kita pacu dan rumuskan dalam rangka mencari karakteristik system yang nantinya bias berdampak secara organisatoris dalam proses kaderisasi di PMII Probolinggo. Perbedaan karakteristik kader yang dimiliki PMII Probolinggo perlu menjadi pertimbangan dalam pola pendidikan kaderisasi.

       Secara georafis, gerakan PMII Probolinggo berada di dua pemerintahan, yakni Kabupaten Probolinggo dan Katamadya Probolinggo. Dengan posisi yang demikian, maka kader PMII Probolingg perlu mengetahui tori-tori kawasan proses gerakan kaderisasi. Kepungan dua pemerintahan tersebut memungkinkan PMII akan terlibat langsung dalam proses pembangunan maupun pemberdayaan masyarakat secara ganda. Meski demikian, keberadaan dua pemerintahan itu hakiktanya memberikan peluang PMII Probolinggo dalam mengembangkan kaderisasi dengan merebut basis strategis dengan organ-organ lain. Dengan begitu, PMII Probolinggo bisa melahirkan ou put yang siap berperan di setiap level masyarakat sesuai kompetensi keilmuannya masing-masing.

Gambaran Umum Masyarakat Probolinggo
       Karakteristik sosial masyarakat Probolinggo dapat dilihat dari segi etnik dan budaya masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budaya sebagian berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan ditinjau dari suku, sebagian besar merupakan Suku Jawa dan Madura yang terkenal ulet, lugas, terbuka, dan kuat dalam mengarungi kehidupan (berjiwa wiraswasta tinggi).

      Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli dicerminkan dengan gotong royong, dan adat budaya khas, serta diwarnai dengan unsur Islam. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya manusia sehingga terbentuk suatu masyarakat yang handal dan berkembang dan mudah tanggap terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi potensi yang ada menjadikan ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan adanya pengaruh budaya luar yang negatif

     Salah satu wujud kekhasan budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas daerah seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat budaya masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun industri. Secara sosiologis, populasi di Probolinggo didominasi oleh masyarakat Jawa dan Madura dan beberapa etnis minoritas, seperti Tionghoa, Arab, dan beberapa etnis lainnya. Pada umumnya masyarakat Probolinggo memiliki karakteristik sosial sangat toleran dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada di masyarakat.
    
       Secara umum, kondisi dan struktur tanah Probolinggo cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman. Hal ini banyak dipengaruhi oleh pengairan yang cukup, sehingga memungkinkan pengembangan lahan sawah untuk tanaman pangan maupun hortikultura, khususnya bawang merah yang merupakan komoditi unggulan di kota mangga ini.
      Nah, kondisi sosial masyarakat probolinggo dan potensi alam yang dimiliki cukup untuk dijadikan dasar gerakan PMII Probolinggo, terutama dalam proses pendidikan kaderisasi. Pendidikan kaderisasi yang berbasis karate sosial, mewujud dari nilai-nilai gerakan sebagai organisasi yang bercita-cita melahirkan generasi muda yang handal dan cakap dan biasa menjadi teladan dan memerankan perannnya dalam kehidupan sosial.#Repost
     Dalam Perjalanan Cabang dari awal mula pembentukan cabang PMII Probilinggo banyak hal yang telah di lalui dari masa ke Masa, Maka dari Itu kami pengurus Cabang Berusaha Mengumpulkan Bahan dan arsip yang masih bisa untuk kami Rangakai menjadi satu kesatua yang nantinya ini akan bermanfaat bagi kader hususnya Kader yang ada di Probolinggo, Adapaun beberapa ketua cabang yang telah mengisi Sejarah di Eranya Masing- Masing Antara Lain:











Ahmad Hasan, Periode 2017 - 2018

     Dalam 22 tahun berdirinya pmii secara legal, pmii telah banyak menelurkan kader-kader terbaiknya yang telah tersebar di banyak daerah, serpihan kecil ini adalah bukti bahwa pmii hadir di tengah-tengah masyarakat dan tetap komitmen terhadap cita-cita besar NKRI. (Rhm/Ad)


Dzikir, Fikir dan Amal Saleh

PC PMII Probolinggo Official
Dikelola Oleh Bidang Media dan Informasi PC PMII Probolinggo
pcpmiiprobolinggo.go.id

Jl. MT haryono RT/04 RW/03  Kelurahan Semampir Kraksaan Probolinggo

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

For Palestina

Resmi Dilantik, ini yang dilakukan oleh PK Bayuangga setelah Pelantikan